Tugas kali ini adalah merancang suatu kawasan pariwisata yang berada di kota Garut. Lokasinya yang berada di bawah kaki gunung berapi dan statusnya sebagai kawasan berbahaya sangat kontradiksi dengan potensinya sebagai kawasan pariwisata. Potensi dan kendalanya ini justru menjadi constraint yang menjadikan kawasan ini berkarakter. Batas kawasan perencanaan yang tidak ditentukan, mengakibatkan proses analis site menjadi proses yang lama dan menghabiskan hampir 2/3 waktu yang ditentukan. Hasil analis adalah suatu konsep makro kawasan dimana kawasan pariwisata ini juga berfungsi sebagai Evacuation Route bagi penduduk sekitar jika terjadi bencana.
Potensi kawasan ini salah satunya adanya adanya sumber-sumber mata air yang cukup banyak dan anak-anak sungai yang menyebar mengikuti jalur tertentu (berada di tengah kawasan) yang pada saat ini telah dimanfaatkan oleh sebagian penduduk setempat. Konsep perancangan yang ditawarkan adalah memperluas kawasan wetland yang telah ada menjadi potensi utama dari kawasan yang dapat dimanfaatkan tidak hanya sebagai kawasan pariwisata, tetapi juga sebagai kawasan penelitian dan pengajaran. Struktur kawasan yang terbentuk oleh jaringan jalan, untuk pejalan kaki dan kendaraan bermotor, juga merupakan rute penyelamatan, dimana setiap jarak tertentu terdapat spot yang berfungsi sebagi titik berhenti sebelum mencapai jalur penyelamatan. Perumahan penduduk yang berada di sepanjang wetland dapat difungsikan sebagai guest house bagi turis yang tentunya dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Jalur broadwalk merupakan sirkulasi bagi pejalan kaki yang dapat mencapai seluruh kawasan termasuk kawasan penduduk. Secara ekologis, kawasan wetland merupakan kawasan yang dihuni oleh berbagai habitat tertentu (burung, kupu-kupu, tanaman air dsb) dan merupakan metoda alami untuk penjernihan air. Sehingga prinsip-prinsip sustainability yaitu ekonomi, sosial dan ekologi dapat dipenuhi dengan perancangan ini.
Dipresentasikan di Fachhochschule Erfurt University of Applied Sience - Landschaftsachitektur