Friday, July 29, 2011

Sayembara Hutan Kota Babakan Siliwangi_Bandung

Click : http://bandunginisiatif.blogspot.com/





Sunday, April 24, 2011

Tuesday, December 14, 2010

Green Open Space - Unterbrezbach






Housing for Eldery

Proyek ini adalah sebuah proyek desain ruang terbuka hijau private (private garden) seluas 3321 m2 dari sebuah kawasan yang pada awalnya dimiliki oleh sebuah perusahaan pertambangan yang berada di daerah Unterbrezbach. Pada saat ini, sebagian bangunan dimanfaatkan sebagai bangunan untuk para lansia yang dilengkapi dengan sebuah rumah sakit kecil. Sebuah bangunan yang cukup besar, dimanfaatkan sebagai bangunan peristira­hatan untuk musim panas bagi perusahaan.

Ruang terbuka hijau ini dimanfaatkan sebagai:

1. Area peristirahatan bagi para lansia, yang digunakan pada pagi dan sore hari

2. Acara yang diadakan di kebun untuk aktifitas pertemuan yang diadakan oleh perusahaan tambang tersebut.

3. Untuk public, yang dapat terdiri dari orang dewasa, remaja dan anak-anak.

Konsep Design

1. Taman dibuka untuk public dengan memberikan akses dari jalan

2. Akses pedestrian menghubungkan jalan di luar kawasan dengan jalan di dalam kawasan, membentuk diagonal yang menjadi poros baru bagi kawasan. Garis diagonal mengambil tegak lurus dengan bangunan eksisiting

3. Analisa pengguna dilakukan untuk mewadahi jenis kegiatan yang akan diwadahi di ruang terbuka tersebut.

4. Pada akhir dari open space diletakkan sand box untuk tempat bermain anak-anak

5. Bench dengan latar belakang tanaman perdu tinggi, diletakkan pada beberapa bagian tempat sebagai tempat untuk beristirahat & duduk-duduk. Lokasi bench perdu diletakkan sejajar dengan garis sumbu baru

6. Design diutamakan dengan permaianan material untuk ground cover antara rumput dan pasir

Desain yang terakhir diajukan :

Pohon yang sudah tua ditebang untuk membuka view ke arah bangunan dimana terdapat area duduk (fasilitas tempat duduk memanfaatkan tempat duduk yang ada)

Area children playground ditempatkan di ujung utara area yang dapat diakses langsung dari luar maupun dari rumah sakit. Area ini merupakan area yang didesain dengan lebih detail. Permainan yang akan disediakan disesuaikan dengan daftar dari perusahaan yang menyediakan peralatan atau permainan yang tersedia secara massal.

Area belakang bangunan (club house) diperluas ke arah taman dengan hanya mengganti material (dengan pertimbangan biaya) dan beberapa pojok untuk tempat makanan disediakan dengan juga hanya dibedakan dari material permukaannya.

Biaya menjadi pertimbangan yang utama, sehingga perubahan desain terjadi secara signifikan tanpa perlu melakukan perombakan atau melakukan pekerjaan konstruksi berat.



Landschaftsarchitektur Freiraumplanung _Entwerfen SS 2008

Friday, April 23, 2010

No more plastic bag, please .....

Berapa lembar kantong plastic kita gunakan dalam satu hari? Ternyata budaya berbelanja kita sangat mendorong kita untuk menggunakan kantong plastic lebih daripada yang diperlukan. Ketika kita berbelanja di supermarket, setiap benda yang kita beli, jika berbeda kategori (basah atau kering) pasti akan ditempatkan pada kantong plastik yang berbeda. Seberapa pentingnyakah pembedaan kantong plastic tersebut sebenarnya? Apakah benar, antara barang basah dan kering harus dipisahkan karena dikhawatirkan akan terjadi percampuran isi dari kedua benda tersebut? Saya sangat meragukan argumentasi yang selalu dijabarkan setiap kali saya mengajukan keberatan saya atas begitu banyaknya kantong plastic yang harus saya bawa setiap kali saya berbelanja.

Ketika mendapat kesempatan tinggal di Jerman, sikap terhadap adanya kantong plastic begitu berbeda. Setiap kali saya berbelanja ke supermarket, pertama kali yang saya lihat adalah mayoritas dari pembeli membawa kantong belanjaan mereka sendiri yang terbuat dari kain atau bahan lainnya yang lebih tahan lama (yang tentunya barang-barang yang mereka beli pada akhirnya akan bercampur).Jika terpaksa harus menggunakan kantong plastik, karena jumlah barang belanjaan yang diluar perkiraan, kita harus membayar kantong plastik yang kita gunakan seharga kurang lebih 50 sen (kira-kira 7500 rupiah) perkantong plastik. Walaupun terlihat tidak seberapa nilai yang harus ditukar, tetapi kesadaran untuk tidak menggunakan kantong plastic sudah jauh lebih tinggi dibandingkan harus membelinya. Seharusnya kita mulai memberlakukan larangan untuk menggunakan plastic di supermarket dan membudayakan rasa malu atau bahkan marah kalau kasir menawarkan plastik. Untuk hal ini saya berusaha menerapkannya didalam keseharian dan mulai membekali pembantu saya sebuah tas besar yang kuat dan kokoh untuk keperluannya berbelanja.

Selainitu, harga-harga yang relative mahal di Jerman, menjadi kendali untuk masyarakat agar mempertimbangkan setiap barang yang akan mereka beli. Mereka cenderung membeli barang yang harganya relative tinggi tetapi dengan kualitas yang sangat baik, dibanding dengan membeli beberapa barang dengan harga rendah tetapi membutuhkan waktu yang relative singkat untuk menggantinya dengan yang baru. Bisa jadi pertimbangan tersebut membuat jumlah sampah akan semakin jauh berkurang. Ketika anak saya menangis, dengan cepat dan pragmatis saya akan membeli mainan plastik made in china dengan harga 7500, yang dalam waktu yang sangat singkat akan cepat sekali rusak. Akibatnya, mainan plastic yang sudah tidak dapat dipakai menumpuk dirumah.

Terkadang saya berfikir, meninggikan beberapa harga barang adalah tindakan bijaksana sehingga kita akan terbiasa berfikir masak-masak sebelum membeli sesuatu.

Satu lagi yang menurut saya berbeda adalah begitu banyaknya makanan-makanan ringan (terutama untuk anak-anak) di supermarket yang bisa menghabiskan satu bagian tersendiri di supermarket. Kalau pagi hari saya menemani anak saya sarapan (sambil nonton tv), coba hitung berapa iklan yang ‘mengganggu’ acara kartun yang ditayangkan, yang sebagian besar adalah iklan makanan ringan (yang sangat tidak berguna)!. Pengetahuan anak saya menjadi terganggu dengan adanya pengetahuan mengenai jenis-jenis makanan ringan yang bentuk iklannya pun sangat tidak mendidik.

Tuesday, February 16, 2010

Sayembara Eco Park Bangka Belitung - New Landscape in Ex-mining Development




Sayembara ini merupakan sayembara yang terbaik secara proses yang pernah saya alami. Dengan tim yang 'hanya' terdiri dari 3 orang, saya, Alfa Surayya dan Agatha Mariesta , saya merasakan suatu kerja tim yang sangat baik. Walau tidak bisa masuk ke dalam seleksi finalis, tetapi dengan segala keterbatasan (waktu dan sumber daya), bagi kami, proses dan produk dari kerjasama ini sangat optimal. Dengan waktu pengerjaan yang hanya dilakukan secara efektif selama 2 hari, tentunya banyak hal secara teknis menjadi tidak sempurna. Sangat banyak hal-hal yang tidak dapat disampaikan secara grafis yang tentunya sangat menentukan di dalam suatu produk sayembara. Tetapi saya merasakan 'semangat' yang sangat luar biasa dari tim untuk mengeksploitasi imajinasi dan keterbukaan untuk menerima pendapat orang lain. Ini adalah hasil dari suatu kerja tim.


Nature Remediation - Rediscover Life Through Natural Elements Remediation

Kawasan ini adalah sebuah laboratorium hidup. Sebuah laboratorium yang menjadi bagian dan hasil dari pusat penelitian mengenai bio remediation, penelitian yang menggunakan mikroorganisme, fungi, tanaman hijau atau enzim untuk mengembalikan lingkungan alam yang telah terkontaminasi ke kondisi semula. Jika melihat dari table proses suksesi ekologi, bahwa untuk mendapatkan tanamana jenis keras (crop trees) membutuhkan waktu lebih dari 15 tahun, maka untuk mendapatkan kawasan ini kembali seperti semula akan memakan waktu rentang waktu lebih dari 15 tahun. Untuk itu, diperlukan perencanaan pengembangan secara bertahap. Pentahapan yang berlandaskan kepada bagaimana proses suksesi ekologi terjadi menjadi salah strategi bagaimana seluruh kawasan ini dapat pulih kembali sebagai sebuah Ekosistem. Proses suksesi secara ekologi ini akan diterapkan diseluruh tahapan pemulihan pada setiap area yang terkontaminasi.

Air adalah sumber utama dari sebuah kehidupan baru. Area bekas pertambangan secara bertahap di ubah menjadi sebuah penampungan air hujan (dan air buangan dari masyarakat sekitar) yang dapat menjadi sumber air untuk seluruh kawasan. Untuk mengatasi air yang telah terkontaminasi, area batas air dikondisikan menjadi wetland yang akan secara alami membersihkan air dari bahan pencemar. Area wet land ini juga menjadi embrio dari adanya habitat baru. Area ini akan menjadi kawasan pertama yang akan dikembangkan dengan menempatkan fungsi fasilitas penelitian di dalam zona ini. Hasil penelitian yang telah teruji diterapkan langsung di dalam kawasan ini. Area-area yang berpotensi menjadi area produktif (ladang, perkebunan kelapa sawit dan akasia) diikembangkan dan menjadi sumber mata pencaharian bagi masyarakat sekitar. Area wetland ini juga dikembangkan menjadi kawasan edukasi bertaraf internasional sehingga dapat menjadi daerah tujuan bagi masyarakat di luar kawasan. Karakter wet land yang khas dan dramatis juga menjadi daya tarik secara visual.

Kawasan konservasi yang telah ada dipertahankan dan digunakan sebagai sumber dari jenis vegetasi yang dapat digunakan dan dikembangkan di seluruh kawasan. Intervensi aktifitas manusia dilakukan secara terbatas dengan tidak meletakkan fungsi baru apapun di dalam kawasan ini. Area konservasi dan area lahan produktif menjadi bagian yang dikembangkan secara bersamaan dengan area wet land dan area penelitian dan pendidikan. Area pemukiman yang ada di dalam area ini dialihkan dengan menempatkannya di lahan pemukiman baru yang lebih teratur yang berada di dekat area rawa. Area rawa ini berfungsi sebagai area penadah hujan dan wetland yang fungsinya akan sama dengan area wetland utama. Lokasi pemukiman baru ini juga berdekatan dengan area produktif.

Untuk menjadikan kawasan ini sebagai kawasan yang hidup dan memberikan kontribusi kepada masyarakat luas, dua area untuk rekreasi dikembangkan pada tahap berikutnya yaitu area rekreasi dan area lahan bekas pertambangan yang dibiarkan kondisinya seperti pada saat ini. Area ex pertambangan ini akan memberikan pendidikan kepada masyarakat luas bagaimana proses dari penambangan. Area ini akan dilengkapi dengan fasilitas musium dan fasilitas penunjang lainnya. Beberapa lokasi akan diperkeras dengan menggunakan batu yang ada disekitar kawasan untuk memberikan akses kepada pengunjung untuk memasuki area ini. Area yang luas dan berkontur (akibat penambangan), akan memberikan pengalaman ruang yang berbeda dari area lainnya. Area rekreasi adalah area yang menawarkan pengalaman untuk hidup berada di alam liar. Selain memberikan edukasi kepada masyarakat juga untuk tetap mempertahankan area ini sebagai area yang alami (dengan membatasi intervensi secara fisik)

Tahap terakhir adalah memanfaatkan area yang berbatasan dengan pantai sebagai sumber energy yang terbarukan yaitu energi angin dengan menempatkan ladang wind turbine yang berada di ladang tanaman yang dapat digunakan sebagai biofuel. Tanaman yang direkomendasikan adalah jenis tanaman Miscanthus. Perpaduan antara kedua elemen ini dapat memberikan ekspresi lansekap yang monumental. Untuk menunjang area produk energi ini, area penelitan khusus energy ditempatkan di dalam kawasan perencanaan yang dilengkapi dengan demonstration plot. Di area ini juga produksi dari ladang Miscanthus akan diolah untuk menghasilkan biofuel dan biogas dari materi yang dihasilkan dari area sekitarnya.

Konsep desain dari area gerbang adalah menggunakan elemen alam (air, tanah, angin dan api – energy) sebagai pembentuk gerbang. Gerbang diartikan sebagai area penanda untuk memasuki kawasan tertentu. Penanda disini diartikan sebagai sebuah pengalaman ruang yang berbeda dari sebelumnya. Pengalaman ruang yang berdeda dapat dikondisikan dengan menciptakan suasana yang ekstrim. Gerbang pertama adalah dengan menggunakan elemen air sebagai elemen dominan yang berada di area wetland. Gerbang kedua adalah sebuah bukit yang terbelah sebagai sebuah symbol untuk memasuki area ‘tanah’. Gerbang ketiga adalah menggunakan elemen angin yang ditempatkan di area batas pantai. Api atau energy diatikan sebagai sebuah kehidupan energik dari manusianya yang diterapkan pada area-area rekreasi yang tetap berorientasi kepada alamnya itu sendiri. Sinergi dari ke empat elemen ini akan menghasilkan kualitas hidup yang optimal di dalam alam semesta.